iDekore

Jenis-Jenis Sistem Pencahayaan untuk Desain Interior

Sistem pencahayaan yang baik memadukan fungsi, estetika, dan kenyamanan. Berikut 5 jenis sistem pencahayaan utama yang bisa diaplikasikan dalam desain interior:

1. Ambient Lighting (Pencahayaan Umum)

  • Fungsi: Memberi penerangan dasar ke seluruh ruangan.
  • Contoh: Lampu langit-langit (chandelier, downlight), lampu sorot (track lighting).

2. Task Lighting (Pencahayaan Fungsional)

  • Fungsi: Menerangi area spesifik untuk aktivitas tertentu.
  • Contoh: Lampu meja (kantor/meja rias), lampu dapur bawah kabinet, lampu baca.

3. Accent Lighting (Pencahayaan Aksen)

  • Fungsi: Menyorot elemen dekoratif atau arsitektural.
  • Contoh: Lampu spot untuk lukisan, lampu strip LED untuk rak, lampu taman.

4. Decorative Lighting (Pencahayaan Dekoratif)

  • Fungsi: Sebagai elemen estetika sekaligus sumber cahaya.
  • Contoh: Lampu gantung artistik, lampu neon signage, lampu lilin modern.

5. Natural Lighting (Pencahayaan Alami)

  • Fungsi: Memanfaatkan sinar matahari untuk menghemat energi.
  • Contoh: Jendela besar, skylight, light shelf.

Fakta Penting:

“Pencahayaan berlapis (layered lighting) bisa meningkatkan fungsi ruang hingga 70%.” – Lighting Design Association

Pencahayaan bukan sekadar penerangan – ia menciptakan suasana, meningkatkan fungsi, dan mempercantik setiap sudut rumah. Mulai dari kamar tidur yang nyaman, ruang kerja yang produktif, hingga ruang tamu yang hangat, pencahayaan yang tepat akan membawa perbedaan besar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *